Sabtu, 30 Mei 2015

Sate sudah sepantasnya disebut sebagai penganan yang umum ditemukan di Indonesia. Kita bisa melihat banyak pedagang sate ayam, sate kambing, dan sate sapi di mana saja kita ada, tetapi bagaimana dengan sate kuda? Sudahkah anda menjajal Keistimewaan rasa dari sate kuda? Bisa jadi anda belum sekalipun mencoba sate kuda, Maklum saja sebab saat ini masih sangat langka ada yg menyediakan sate kuda.

Sate dan Gepuk Kuda di Bandung

Sate dan Gepuk Kuda di Bandung

1-2 hari lalu saya datang bertraveling ke rumah kawan saya di wilayah Cijerah, Bandung. Pada senja hari menjelang malam, kami yg keroncongan memutuskan untuk pergi menggoes sepeda di sekitar Cijerah untuk memakan bakso, tetapi dalam perjalanan ke pedagang bakso, kami menemui adanya penampakan suatu warung yang menyediakan sate kuda. Karena kami penasaran untuk menjajal sate kuda, kami segera membatalkan niat menyantap bakso dan langsung order 10 tusuk sate kuda & 1 piring nasi.

Sate Kuda Lagi di Panggang
Lokasi pedagang sate kuda yang berada di dekat simpang 3 Melong Asih-Cijerah ini tak terlalu besar, cuma berisi dari 1 ruangan seluas kira-kira 2×3 meter, & 1 tempat meletakkan dan mengolah sate. Ruangan kecil itu dipakai untuk meja dan kursi tempat pengunjung makan, tetapi sayangnya ruang makan tersebut lumayan berantakan, banyak barang milik pedagang sate yang diletakan di ruangan tersebut. Kayaknya tempat ini pun berfungsi sebagai rumah si pedagang sate. Ruangan yang lumayan berantakan itu cukup menyulitkan pengunjung yang makan di situ karena nyaris seluruh meja di ruangan tersebut penuh dengan perabotan. Tampaknya karena hal itu lah hampir seluruh pengunjung yg datang membeli sate lebih menyukai makanannya dibungkus dibanding makan di situ.

Sembari duduk di kursi plastik, kami menanti pesanan kami selesai panggang. Tak perlu menunggu lebih lama, pesanan kami beres dan dihidangkan di meja. Tampilan sate kuda dgn bumbu kacang tak beda jauh dengan sate-sate yang lain. Berdasarkan cerita-cerita warga, rasa sate kuda menyerupai dengan sate sapi, malahan ada juga yang menyebutkan bahwa sate kuda lebih nikmat dibanding sate sapi. Untuk meyakinkannya, kami langsung menyantap sate kuda tersebut. Menurut opini pribadi saya, rasa sate kuda beda dengan sate sapi. Sate kuda mempunyai rasa yang eksotik dan halus, tetapi saya tetap lebih senang sate sapi.

Disamping sate, tempat ini pun menyediakan gepuk kuda. Harga sate kuda ialah Rp1800 tiap tusuknya, gepuk kuda Rp9000, dan nasi putih RP3000 untuk 1 porsi. Di sana pun disediakan air minum gratis berbentuk air putih. Sambil membayar sate yg dibeli, pedagang sate bilang bahwa dia telah berdagang sate & gepuk kuda selama lebih dari 10 tahun lamanya, dan dirinya pun pernah masuk TV Dua kali yakni di Trans TV & ANTV.

Sate kuda tak cuma enak, tetapi juga memuat gizi tinggi & rendah lemak. Disamping itu sate kuda pun dipercaya dapat menolong mengobati banyak penyakit contohnya diabetes & asma. Promosi lain terhadap sate kuda ialah bahwa sate ini bisa berfaedah secara istimewa pada kaum laki-laki.

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.